Rabu 24 Dec 2014 22:30 WIB

JDL, Kelompok Militan Yahudi yang Dicap Teroris oleh FBI

Rep: C01/ Red: Erdy Nasrul
Poster yang dipasang oleh kaum ekstrim sayap kanan Yunani bertuliskan
Foto: AP
Poster yang dipasang oleh kaum ekstrim sayap kanan Yunani bertuliskan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Media kerap melakukan pemberitaan terkait militan Islam sehingga membuat militan lain luput dari perhatian. Salah satu kelompok militan yang juga juga dikenal dengan aksi terorismenya ialah kelompok militan Yahudi, Jewish Defense League (JDL).

JDL pertama kali dicap sebagai kelompok teroris oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) pada 2001 lalu. Kelompok militan JDL dinilai terlibat dalam perencanaan serta pelaksanaan aksi terorisme di Amerika Serikat (AS). FBI mengklasifikasikan kelompok ini sebagai kelompok teroris sayap kanan. Pada 2004, Asisten Eksekutif Direktur bagian penanggulangan terorisme dan pengintaian FBI, John S. Pistole, menyebut kelompok ini sebagai organisasi ekstrimis Yahudi yang kejam dalam sebuah kongres.

Awalnya, kelompok JDL ini terlibat dalam serangkaian penyerangan brutal terhadap kepentingan-kepentingan Uni Soviet di AS. JDL menyatakan penyerangan tersebut sebagai "balasan" atas represi yang dilakukan pemerintahan Uni Soviet terhadap kaum Yahudi Soviet. Menurut JDL, pemerintahan Uni Soviet kerap memenjarakan kaum Yahudi di sana, serta kerap menolak pembuatan visa keluar bagi kaum Yahudi tersebut.

FBI mencatat sejumlah aksi terorisme dilakukan oleh JDL. Dalam kurun waktu sejak 1980 hingga 1985 saja JDL tercatat melakukan 15 aksi terorisme di AS. Aksi terorisme yang dilakukan JDL juga kerap menggunakan bom. Beberapa aksi terorisme yang menggunakan bom dilakukan pada tahun 1971, 1972, sepanjang 1980-an, dan semuanya terjadi di AS. Pada 2001, pimpinan JDL Irv Rubin dan seorang anggotanya Earl Krugel didakwa karena merencanakan serangkaian serangan bom di sejumlah tempat seperti Muslim Public Affairs Council di Los Angeles, Masjid King Fahd di California, serta kantor San Clemente. Rencana penyerangan tersebut dilakukan oleh JDL sebagai respon dari insiden 11 September.

Selain di AS, JDL juga melakukan sejumlah aksi terorisme di luar negara tersebut. pada 2002, JDL dan kelompok rekanannya melakukan penyerangan terhadap jurnalis, polisi, serta warga Arab di Prancis. LDJ juga menyebabkan seorang warga Arab mengalami kritis dan luka parah dalam penyerangan yang mereka sebut sebagai "serangan balas dendam". Pada Juni 2014 lalu, dua pendukung LDJ juga dijatuhi hukuman penjara di Prancis karena menjadikan mobil milik  Jonathan Moadab sebagai target penyerangan bom buatan tangan pada September 2012 silam.

JDL itu sendiri merupakan sebuah organisasi politik-religius militan dari sayap kanan. Kelompok ini menyatakan tujuan utama mereka ialah untuk melindungi para kaum Yahudi dari paham anti semitisme dengan cara apa pun. JDL terbentuk di New York pada 1968 oleh Rabbi Meir Kahane. JDL menyatakan anggota kelompoknya lebih dari 15.000 orang. Kini JDL dipimpin oleh Shelley Rubin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement