REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN – Menjelang Hari Natal, Paus Fransiskus menghubungi seorang pengungsi Irak melalui sambungan telepon, Rabu (24/12).
Seperti dilansir Time, Paus Fransiskus menyampaikan kepada pengungsi tersebut bahwa dirinya bersimpati atas penderitaan seluruh pengungsi Irak pada Natal ini. Ditambahkannya, konflik yang mendera Timur Tengah merupakan bagian dari kegundahan hatinya sebagai pemimpin umat Katolik sedunia.
“Saudaraku, aku dekat denganmu. Begitu dekat dirimu di dalam hatiku,” kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari Time, Kamis (25/12).
Sapaan via sambungan telepon satelit itu ditujukan kepada seluruh pengungsi Irak di sekitaran kota Erbil, sebuah wilayah yang dikuasai suku Kurdish. Kebanyakan dari para pengungsi itu merupakan pelarian yang berhasil selamat dari pembantaian oleh kelompok militan ISIS. Paus Fransiskus sendiri telah mengutuk keras aksi kekejaman ISIS. Selain itu, pemimpin keagamaan asal Argentina ini juga mengajak seluruh pemimpin umat sedunia mengecam keras aksi pimpinan al-Baghdadi ini.
“Serangan ISIS telah banyak melukai orang-orang tak berdosa. Bahkan, anak-anak pun turut dibunuh atau dieksploitasi,” kata Paus Fransiskus.
Pada waktu tengah malam menjelang Natal, di hadapan massa yang berkumpul di Kota Vatikan Paus Fransiskus menyampaikan ceramahnya. Dia berpesan agar umat Katolik seluruhnya mengasihi orang-orang yang menderita. Terutama, para orang tua, anak-anak, dan ibu yang harus menjalani susahnya hidup akibat peperangan.
“Saya prihatin akan orang-orang tua yang harus mengalami beban ini,” kata Paus Fransiskus.