Kamis 25 Dec 2014 09:09 WIB

AS: Pesawat Yordania Tak Ditembak ISIS

Rep: C01/ Red: Damanhuri Zuhri
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan pesawat Yordania yang jatuh di Suriah bukan karena ditembak ISIS. Sebelumnya, ISIS mengklaim pesawat tersebut jatuh karena mereka menembaknya dengan misil.

Jet tempur F-16 yang diawaki pilot Moaz Youssef al-Kasasbeh ini tersesat di wilayah kekuasaan ISIS, Rabu (24/12). Moaz yang mengawaki pesawat tersebut kemudian ditawan kelompok militan ISIS.

Militan ISIS mengaku mereka yang menembak jatuh pesawat Yordania tersebut dengan misil yang dapat mendeteksi panas. Meski begitu, AS menilai tak ada bukti yang benar-benar menunjukkan hal tersebut.

Pemerintah AS telah meluncurkan pesawat-pesawat pertolongan, segera setelah pesawat jet Yordania itu mengalami kerusakan. Hanya saja, pilot dari pesawat tersebut, yaitu Moaz, sudah lebih dulu ditawan pihak ISIS sebelum usaha penyelamatan berhasil dilakukan.

"Bukti yang ada jelas menunjukkan bukan ISIS yang menyebabkan pesawat itu jatuh. Tidak seperti pengakuan organisasi teroris tersebut," terang Pusat Komando AS (Centcom).

Centcom menyatakan pihaknya tak akan mentoleransi usaha ISIS untuk mengaburkan fakta serta mengeksploitasi kecelakaan pesawat terbang ini untuk kepentingan kelompok militan itu sendiri.

Centcom juga menyatakan Yordania merupakan rekan berharga yang pilot-pilotnya memiliki performa yang sangat baik.

Yordania merupakan satu dari empat negara Arab yang bergabung dalam koalisi perlawanan terhadap ISIS yang dipimpin AS.

Koalisi ini telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap ISIS di Suriah sejak September lalu. Jet tempur F-16 yang dikendarai Moaz merupakan pesawat terbang pertama dari koalisi tersebut yang tersesat di wilayah kekuasaan ISIS.

Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, juga menunjukkan keprihatinannya atas kasus penyanderaan Moaz. Ia menghimbau agar Moaz dapat diperlakukan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.

Terkait penyanderaan ini, ayah Moaz, Youssef al-Kasasbeh berharap agar ISIS dapat membebaskan anaknya.

"Semoga Allah menumbuhkan belas kasih di hati Anda (ISIS), dan semoga Anda membebaskan anak saya," ujar Youssef penuh harap seperti dilansir harian Saraya.

sumber : bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement