REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah dunia turun pada Sabtu (27/12) pagi WIB, setelah liburan Natal di tengah volume perdagangan yang tipis.
Minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari kehilangan 1,11 dolar AS menjadi ditutup pada 54,73 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, turun 0,79 dolar AS menjadi menetap pada 59,45 dolar AS per barel.
Pasar minyak mentah Amerika Serikat ditutup pada Kamis untuk liburan Natal. Harga minyak jatuh pada Rabu (24/12), karena laporan pemerintah menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS meningkat lebih besar dari yang diperkirakan.
Persediaan minyak mentah AS bertambah 7,3 juta barel menjadi 387,2 juta barel pada pekan yang berakhir 19 Desember, tingkat tertinggi sejak Juni, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan. Pasar memperkirakan akan melihat penurunan 2,5 juta barel.
Stok di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah AS, naik satu juta barel menjadi 28,8 juta barel, kata EIA. Produksi minyak mentah AS turun 10.000 barel per hari menjadi 9,13 juta barel pada pekan lalu.
Para pedagang percaya bahwa persediaan AS masih pada tingkat yang cukup tinggi. Pasar juga mengamati dengan seksama situasi di Libya. Milisi Islam menyerang pelabuhan minyak terbesar negara itu, Es Sider, dan beberapa tanki terbakar, perusahaan milik negara National Oil Corp.