Sabtu 27 Dec 2014 15:43 WIB

Kebocoran Gas Fasilitas Nuklir Korsel Tewaskan Tiga Pekerja

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hazliansyah
Salah satu reaktor nuklir di Korea Selatan
Foto: AP
Salah satu reaktor nuklir di Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebanyak tiga pekerja tewas akibat kebocoran gas di sebuah reaktor atom yang sedang dibangun di Korea Selatan (Korsel), Jumat (26/12).

Para pekerja diduga menghirup gas nitrogen ketika sedang memeriksa keamanan di ruang kabel di bawah tanah. 

Reaktor nuklir Gori terletak dekat kota pelabuhan Busan. Perusahaan Korea Hydro and Nuclear Power (KHNP) mengatakan tidak ada laporan kebocoran radioaktif.

"Mereka ditemukan tidak sadar kemudian dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Tidak ada kontaminasi radioaktif, meski kami belum mengetahui penyebab kebocoran," ujar juru bicara KHNP, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu.

Kebocoran gas terjadi pada reaktor New Gori No. 3 di Gori, sebuah kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Korsel. Reaktor tersebut dinyatakan 99 persen rampung dan dijadwalkan beroperasi penuh Juni mendatang. Reaktor nuklir lain di Gori beroperasi normal. 

Juru bicara KHNP menambahkan kebocoran tersebut tidak terkait dengan serangan peretas baru-baru ini. 

Akibat aksi peretasan tersebut, desain dan pedoman reaktor Gori dan pembangkit listrik tenaga nuklir Wolsong dipublikasikan melalui Twitter selama satu pekan terakhir. Informasi pribadi sekitar 10 ribu pekerja KHNP juga dipublikasikan.

Namun, operator nuklir mengatakan informasi yang bocor itu tidak bersifat rahasia dan peretasan tidak mengakibatkan kerusakan pada salah satu dari 23 reaktor yang dimiliki Korsel. 

Pihak berwenang memperketat keamanan setelah serangan itu. Unit siber kementerian pertahanan meningkatkan tingkat kewaspadaannya terhadap serangan dari Korea Utara dan peretas lain.

Peretas tersebut memperkenalkan dirinya sebagai presiden kelompok antinuklir. Dia mengancam akan membuka informasi lain, kecuali pemerintah menutup tiga reaktor mulai 25 Desember. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement