REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Kota Beijing berencana menaikkan tarif kereta bawah tanah ('subway') dan bus, mulai Minggu (28/12), demikian Komisi Transportasi Pemkot Beijing dalam pernyataan tertulisnya di Beijing, Sabtu (27/12).
Terkait itu, pada Sabtu kereta bawah tanah akan dioperasikan hingga pukul 21.00 waktu setempat untuk dilakukan penyesuaian sistem pembayarannya.
"Untuk tetap melayani kebutuhan transportasi masyarakat, maka pemerintah kota Beijing telah menyiapkan 800 bus, selama penyesuaian sistem pembayaran dilakukan yakni sekitar enam jam, termasuk uji cobanya," demikian pernyataan Komisi Transportasi yang diterima Antara.
Penyesuaian harga tiket melalui 'e-ticket' itu dilakukan di sekitar 14.000 mesin tiket elektronik di 314 stasiun kereta bawah tanah di Beijing.
Sedangkan untuk tarif bus, penumpang akan dikenakan biaya dua yuan untuk sepuluh kilometer pertama, dan satu yuan untuk setiap lima kilometer selanjutnya.
Komisi Transportasi Kota Beijing menyebutkan selama ini Beijing menjadi kota dengan biaya transportasi paling murah di Cina. Namun, lanjut laporan tersebut, hal itu menyebabkan industri transportasi publik di Beijing mengalami kerugian hingga satu miliar yuan per tahun.