Senin 29 Dec 2014 01:18 WIB

India Alami Suhu Terdingin dalam Lima Tahun Terakhir

Rep: C03/ Red: Indira Rezkisari
Anak India di stasiun kereta api di New Delhi, India. (Ilustrasi)
Foto: AP/Manish Swarup
Anak India di stasiun kereta api di New Delhi, India. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Suhu udara di Delhi India mencapai 2,6 derajat celsius atau berada lima derajat dibawah suhu normal pada Ahad (28/12). Ini sekaligus tercatat menjadi suhu terendah dalam lima tahun terakhir. Kondisi diperparah dengan adanya kabut tebal, akibatnya mempengaruhi jadwal keberangkatan 70 kereta api dan 55 penerbangan.

"Tercatat suhu minimum pukul 08.30 pagi 2,6 derajat celsius. Kelembaban 97 persen dan jarak pandang kurang dari 50 meter," tutur Badan Meteorologi seperti dilansir The Times Of India, Senin dini hari (29/12).

"Ini merupakan suhu terendah yang tercatat di Delhi dalam lima tahun terakhir. Ini juga dapat menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir, namun data  yang sama belum ada," tuturnya.

Sebelumnya Delhi pernah mengalami suhu terendah hingga mencapai 1,1 derajat celsius  pada 26 Desember 1945. Meski demikian diperkirakan cuaca akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan. "Kemungkinan untuk suhu maksimum berada pada  19,2 derajat Celcius dan suhu minimum  menyentuh 3 derajat," ujarnya.

Sementara itu otoritas bandara mengatakan akibat suhu rendah dan kabut tebal berdampak pada sejumlah agenda penerbangan. "Ada 55 penerbangan tertunda disebabkan kabut tebal sedang 3 penerbangan internasional telah dialihkan," tutur Otoritas Bandara

Kabut tebal juga mempengaruhi jadwal keberangkatan sekitar 70 kereta termasuk 50 kereta pengangkut barang. "Empat kereta telah dibatalkan dan enam kereta dijadwal ulang, kata juru bicara Northern Railway.

Satu hari sebelumnya ibu kota negara India itu telah mencatat suhu terendah kedua pada musim ini dengan dengan temperatur 4,8 derajat celsius atau tiga tingkat di bawah suhu normal, meski demikian saat sore hari relatif suhu lebih hangat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement