Senin 29 Dec 2014 06:36 WIB

Dalam Enam Bulan, ISIS Eksekusi 2.000 Orang

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dikabarkan telah membunuh sebanyak 1.878 orang di Suriah dalam enam bulan terakhir. Mayoritas dari korban tewas itu merupakan penduduk sipil.

Tidak hanya itu, ISIS juga dikabarkan telah membunuh 120 orang anggotanya sendiri. Kebanyakan dari mereka merupakan anggota ISIS yang diketahui ingin kembali pulang ke negaranya masing-masing. Angka tersebut berdasarkan data dua bulan terakhir dari studi Lembaga Hak Asasi Manusia Suriah.

"ISIS telah membunuh 1.175 penduduk sipil. Sebanyak 930 di antaranya, merupakan kelompok Suni, Suku Sheaitat, dari wilayah timur Suriah, yang pada Agustus lalu bertempur mempertahankan ladang minyak dari perebutan ISIS," kata Rami Abdel-Rahman, Kepala Lembaga Hak Asasi Manusia Suriah, seperti dilansir The Daily Star, Senin (29/12).

Sejak Juni, ISIS telah merebut banyak wilayah milik pemerintah Irak dan Suriah. Pemerintah Irak dan Suriah hingga kini terus bertempur dengan ISIS. Sebelumnya, Suriah sendiri mengalami perang saudara dan Irak masih porak-poranda pasca-invasi Amerika Serikat pada 2003 lalu.

ISIS juga kerap kali menyiarkan eksekusi mati via jaringan media sosial di internet. Misalnya, pemenggalan kepala dua orang jurnalis asal Amerika Serikat dan dua orang pekerja kemanusiaan asal Inggris. Hal ini dilakukan sebagai intimidasi terhadap pasukan kolisi Amerika Serikat, yang terus menggempur wilayah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah.

"Sejak konflik Suriah, ISIS juga mengeksekusi 502 orang tentara pendukung Presiden Suriah Bashar Assad serta 81 orang anti-Assad," Rami Abdel-Rahman.

Konflik Suriah sendiri telah mengorbankan nyawa 200 ribu orang. Sementara itu, sejak kehadiran ISIS, ratusan orang luar Suriah dan Irak—termasuk dari Eropa dan Amerika—telah bergabung sebagai sukarelawan militan ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement