REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Indonesia telah meminta bantuan dari Amerika Serikat untuk mencari pesawat jet AirAsia QZ 8501 yang hilang, pejabat AS mengatakan Senin (29/12) waktu setempat, di tengah kekhawatiran pesawat itu jatuh ke dalam laut.
Departemen Luar Negeri juga menegaskan bahwa tidak ada warga negara Amerika berada di pesawat QZ 8501, yang menghilang pada Minggu di Laut Jawa dengan 162 orang penumpang dan awak.
"Kedutaan kami di Jakarta berada dalam kontak yang erat dengan pejabat Indonesia, dan hari ini, kami menerima permintaan bantuan untuk mencari pesawat itu," kata Jeffrey Rathke, juru bicara Departemen Luar Negeri.
"Kami sedang mengkaji permintaan itu untuk mengetahui cara terbaik kami bisa memenuhi permintaan bantuan Indonesia."
Dia mencatat pihaknya akan memerlukan sedikit waktu untuk mengevaluasi permintaan, tanpa merinci jenis bantuan -- militer atau lainnya -- yang Amerika Serikat mungkin berikan.
Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan bantuan dapat mencakup beberapa kemampuan deteksi udara, permukaan dan sub-permukaan. "Kami siap untuk membantu dengan kemungkinan cara apapun," tambah dia.
Puluhan pesawat dan kapal laut sedang mencari pesawat yang hilang, yang kehilangan kontak dalam penerbangan dari Surabaya, Indonesia, menuju Singapura setelah kru meminta perubahan rencana penerbangan karena cuaca badai, dalam krisis ketiga untuk maskapai Malaysia tahun ini.
Australia, Malaysia dan Singapura telah bergabung dengan pencarian yang dipimpin Indonesia ketika para kerabat penumpang dan awak pesawat bersedih menunggu berita orang yang mereka cintai.