REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sembilan pegawai negeri tewas pada Senin, ketika satu bom mobil yang ditujukan kepada satu pabrik gas meledak di Provinsi Homs, Suriah Tengah, kata kelompok pemantau.
Lima pegawai dan empat penjaga Pabrik Gas Al-Furuklus tewas akibat ledakan tersebut, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi (30/12). Observatorium menyatakan ledakan itu terjadi bersamaan dengan awal waktu kerja di pabrik tersebut.
Namun Observatorim tak sampai menyebutkan pihak yang berada di balik ledakan itu, kendati serangan serupa dilancarkan oleh kelompok fanatik, seperti gerilyawan Negara Islam atau Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Alqaidah.
Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan pabrik tersebut tak terpengaruh oleh ledakan itu, dan tetap beroperasi.
Dengan mengutip satu sumber militer, SANA menyatakan tentara Suriah menangkap dua "pelaku teror yang telah meledakkan mobil itu saat mereka berusaha melarikan diri".
Lebih dari 190.000 orang telah tewas dan jutaan orang lagi kehilangan tempat tinggal di dalam dan luar negeri tersebut akibat krisis Suriah.
Kemelut di negara Arab itu telah bertambah rumit ketika kelompok fanatik memanfaatkan kekacauan untuk merebut wilayah.