Selasa 30 Dec 2014 16:06 WIB

AS Kemungkinan Veto Resolusi Palestina

Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends a Likud party meeting at parliament in Jerusalem December 8, 2014.
Foto: Reuters/Baz Ratner
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends a Likud party meeting at parliament in Jerusalem December 8, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Delegasi-delegasi Arab di PBB, menyetujui usul Palestina untuk mencapai perjanjian perdamaian dengan Israel dalam satu tahun dan mengakhiri penjajahan Israel atas wilayah Palestina pada akhir 2017.

Waktu bagi pemungutan suara PBB mengenai tindakan yang hampir pasti kalah itu, tidak jelas.

Beberapa diplomat Barat dewan itu mengemukakan kepada Reuters mereka terkejut dengan tindakan tiba-tiba dari Palestina untuk mengajukan satu resolusi rancangan akhirnya ke Dewan Keamanan PBB, Senin. Selanjutnya, DK PBB akan mengajukannya untuk dilakukan pemungutan suara pada Selasa atau Rabu.

Duta Besar Jordania untuk PBB Dina Kawar, satu-satunya wakil Arab di Dewan Keamanan, mengemukakan kepada wartawan semua 22 delegasi Arab menyetujui usul Palestina itu, dan para utusan Yordania dan Palestina akan segera berembuk mengenai waktu yang paling baik untuk dilakukan pembahasan di Dewan Keamanan PBB.

Ketika ditanya apakah pemungutan suara itu bisa ditunda sampai tahun depan, ia mengatakan, segalanya mungkin. Kawar sebelumnya mengatakan ia menginginkan resolusi itu didukung oleh semua 15 anggota dewan itu termasuk Amerika Serikat.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan rancangan resolusi Palestina itu tidak konstruktif dan tidak membantu kebutuhan-kebutuhan keamanan Israel. "Sembilan suara anggota Dewan Keamanan mendukung satu resolusi, yang kemudian memaksa AS, sekutu dekat Israel, untuk memutuskan apakah akan mem'veto'nya. Washington diperkirakan akan menentangnya," kata para diplomat.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement