Selasa 30 Dec 2014 22:28 WIB

Evakuasi Jenazah dan Serpihan Air Asia QZ8501 Berlanjut Hingga Malam

Red:
Serpihan pesawat Air Asia QZ 8501  yang berhasil ditemukan dan diangkut ke Pangkalan Bun, Kalteng, Selasa (30/12).
Foto: AP/Dewi Nuircahyani
Serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang berhasil ditemukan dan diangkut ke Pangkalan Bun, Kalteng, Selasa (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Indonesia menyatakan tim pencari dan penyelamat telah berhasil mengevakuasi tiga jenazah, sebuah koper, dan sejumlah bagian pesawat AirAsia QZ8501. Evakuasi dilakukan dalam kondisi cuaca dan gelombang ombak di sekitar lokasi penemuan mayat dan serpihan masih sangat tinggi. Namun sejumlah kapal dan tim penyelamat masih terus disiagakan di lokasi pencarian dan jika dimungkinkan akan tetap melakukan evakuasi malam ini juga. 

Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan tiga jenazah yang telah dievakuasi tim penyelamat terdiri dari dua jenazah berjenis kelamin perempuan dan satu jenazah berjenis kelamin laki-laki.  Ketiga jenazah itu saat ini masih berada di KRI Bung Tomo dan akan dibawa ke Pangkalan Bun untuk segera di terbangkan ke Surabaya.

Selain itu pencarian pada hari ketiga ini yang difokuskan di area lima, tim penyelamat juga bisa berhasil menemukan satu alat di pesawat yang telah dikonfirmasikan ke pihak teknisi Air Asia. "Ini adalah nomor seri dari alat di pesawat dan Basarnas telah mengundang dua teknisi AirAsia untuk memastikan benda ini merupakan bagian dari pesawat AirAsia yang dicari dan mereka memastikan dengan demikian 100% kalau alat itu adalah bagian dari pesawat tersebut," kata FHB Soelistyo, Selasa (30/12).

Selain itu tim pencari juga menemukan satu buah koper berwarna biru dalam keadaan utuh serta satu alat reservoir yang persis dan diakui oleh pihak AirAsia setelah melihat plat dan nomor serinya.

Kabasarnas menyatakan upaya evakuasi akan tetap dilakukan malam hari ini namun menunggu kondisi cuaca dan gelombang laut memungkinkan. Karena saat ini gelombang ombak di lokasi mencapai 2 - 3 meter yang menyulitkan petugas melakukan evakuasi.

"Kita tunggu kalau nanti malam tinggi gelombang reda kalau bisa melakukan evakuasi yang terlihat dari lampu kapal saya telah perintahkan mereka melakukan evakuasi tapi sekarang gelombang masih 2-3 meter," paparnya.

Di lokasi penemuan jenazah dan serpihan saat ini masih bersiaga  KRI Yos Sudarso dan KRI Bung Tomo bersama satu kapal Basarnas. Malam ini dijadwalkan akan tiba 3 kapal milik AL dan 3 kapal bantuan dari Singapura.

Selain melakukan evakuasi, Basarnas juga telah memerintahkan Kapal BPPT dan kapal Asosiasi Survey Indonesia untuk melakukan pemindaian pesawat di dalam laut. "Badan pesawat secara pasti belum ditemukan tapi hitungan kita dari pencarian tadi masih ada di area 5..itulah sebabnya saya datangkan kapal dari BPPT dan Asosiasi survey untuk memastikan keberadaan pesawat. Jadi sebagian yang diberangkatkan akan melakukan evakuasi dan sebagian lagi mencari pesawat di dasar laut." katanya.

Sementara itu Presiden Joko Widodo yang mengunjungi Crisis Center di Bandara Juanda Jawa Timur menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras Basarnbas, tim penyelamat, unsur masayarakat dan nelayan atas dukungan yang diberikan dalam rangka pencarian pesawat Air Asia QZ8501. Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih atas bantuan negara tetangga dalam operasi pencarian ini.

"Kita mengucapkan terima kasih kepada negara sahabat yang turut membantu pencarian ini baik dari Singapura, Malaysia, Australia, " kata Presiden Jokowi.

 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement