REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Tiga prajurit pemerintah tewas dan satu orang lagi cedera dalam pertempuran dengan pasukan yang mengupayakan kemerdekaan di Ukraina Timur selama satu hari belakangan, kata pihak berwenang pada Selasa (30/12).
"Situasi di daerah tersebut telah bertambah rumit," kata Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional di dalam satu pernyataan.
Selama baku-tembak, yang terpusat di sekitar Bandar Udara Donetsk dan Desa Pisky, pasukan anti-pemerintah telah mengalami "kerugian besar", kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi (31/12).
Kantor berita Novorossia, yang dikelola gerilyawan, mengkonfirmasi bahwa ada korban jiwa di kalangan petempur gerilyawan selama bentrokan di dekat Desa Pisky, tanpa memberi perincian.
Pertempuran paling akhir di Ukraina Timur tersebut terjadi kendati ada upaya yang dilancarkan oleh Kiev dan kelompok anti-pemerintah guna menghentikan kerusuhan berdarah dan diakhirinya pertikaian, yang telah menewaskan lebih dari 4.770 orang sejak April.
Pada Senin larut malam (29/12), kedua pihak yang berperang mengadakan pertemuan di Donetsk. Selama itu, mereka sepakat untuk menandatangani kesepakatan mengenai "gencatan senjata penuh" di wilayah timur dalam beberapa hari ke depan, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.