REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok ISIS menerbitkan wawancara dengan Maaz al-Kassasbeh, seorang Pilot Yordania yang disandera melalui Dabiq pada Selasa (30/12) kemarin. Maaz yang berusia 26 tahun ditangkap dan disandera setelah menurut ISIS pesawatnya ditembak jatuh oleh militan ISIS pekan lalu.
Sebelumnya, pasukan koalisi pimpinan AS menolak klaim ISIS yang mengatakan telah berhasil menembak jatuh pesawat Yordania, dilansir dari Ahram Online.Maaz yang berada dalam tekanan ISIS dipaksa membeberkan sejumlah taktik dan stategi pasukan koalisi pimpinan AS seperti pola serangan udara di Suriah serta perannya yang ditugaskan untuk menghancurkan ISIS didaratan.
Maaz ditangkap ISIS pada (24/12) lalu setelah F-16 yang dikendarainya ditembak jatuh dalam sebuah misi melawan ISIS di Suriah Utara. Ayah Maaz, Safi al-Kassasbeh, meminta kemurahan hati pasukan ISIS untuk memperlakukan dengan baik dan membebaskan anaknya. Jatuhnya F-16 milik Yordania merupakan jatuhnya pesawat pertama dari pasukan koalisi pimpinan AS oleh ISIS. Yordania sendiri menjadi salahsatu negara yang bergabung dengan pasukan koalisi dibawah pimpinan AS untuk melawan ISIS.