REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Presiden baru Tunisia, Beji Caid Essebsi (88 tahun) resmi dilantik, Rabu (31/12). Dia berjanji menerapkan rekonsiliasi untuk menyelesaikan persoalan transisi demokrasi di negara yang dipimpinnya.
Beji Caid Essebsi adalah seorang politisi senior dan dipilih saat Tunisia tengah merancang konstitusi baru, memilih parlemen dan presiden baru. Tunisia memang mengakhiri era diktator Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali pada tahun 2011 lalu.
Essebsi kemudian terpilih menjadi pemimpin di Tunisia karena memenangkan pemilihan presiden 21 Desember 2014 lalu. Dia berhasil meraup 55,68 persen suara dan mengalahkan mantan presiden Tunisia, Moncef Marzouki yang hanya mendapat 44,32 persen.
‘’Kami akan bekerja hari ini untuk menggantikan ketakutan dengan harapan. Tidak ada masa depan untuk Tunisia tanpa konsensus dan tanpa harmoni antara semua pihak dan masyarakat sipil,’’ kata Essebsi saat memulai jabatannya seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (1/1).
Dia mengaku memprioritaskan akan membangun kembali keamanan dan stabilitas, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan.