Kamis 01 Jan 2015 15:01 WIB

Menentang Putin, 20 Aktivis Ditangkap

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Sebanyak 20 aktivis, termasuk Masha Alyokhina dari band punk Pussy Riot ditangkap di Moskow, Rusia, Rabu (31/12). 

Dilansir dari //The Guardian//, mereka ditangkap setelah melancarkan aksi protes sepanjang malam menentang hukuman bagi pengkritik Kremlin Alexei Navalny dan adiknya Oleg.

Ribuan demonstran antiputin berkumpul di Moskow, Selasa, setelah pengadilan menunda vonis bagi Navalny. Sedangkan pengadilan memenjarakan adiknya selama 3,5 tahun. Navalny dikenal sebagai oposisi utama Putin.

Dia melanggar tahanan rumah demi menghadiri protes, namun tidak lama kemudian ditangkap kembali. Navalny menjalani tahanan rumah sejak Februari. 

Pengadilan mengatakan tidak akan meberi sanksi atas pelanggaran tersebut. //BBC// melaporkan polisi antihuru-hara menahan lebih dari 200 orang. Navalny menuduh pihak berwenang mencoba menghukumnya dengan cara menahan adiknya.

Sekelompok kecil aktivis, termasuk Alyokhina dan blogger Arseny Bobrovsky berlindung di sebuah hiasan Natal raksasa di Alun-Alun Manezh yang berada tepat di depan Kremlin. Meski cuaca membekukan, mereka menghabiskan malam di dalam hiasan tersebut.

Mereka memegang spanduk yang mengatakan akan menduduki hiasan Natal hingga Oleg Navalny dibebaskan. Sekitar pukul 08.00 waktu setempat, polisi masuk dan menahan semua orang di dalamnya.

"Mereka datang dari dua arah, mengambil semua dokumen dan menggunakan senjata mereka untuk menyeret kami keluar. Saya menganggap mereka yang keluar untuk protes sebagai pahlawan. Cuaca saat itu minus 20 derajat Celcius," ujar Alyokhina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement