REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran soal nuklir tidak mengasilkan apa pun hingga 2014 berakhir. Karenanya, perundingan akan dilanjutkan pada 2015.
"Sulit, bahkan untuk membuat persetujuan di 2015 pun sepertinya tidak akan menjadi lebih mudah meski telah berunding selama 12 bulan," kata pakar International Institute for Strategic Studies Mark Fitzpatrick. Meski begitu, lanjut dia, bukan berarti perundingan harus dihentikan.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyebut perkembangan perundingan menuju kepada kemajuan substantif. Karenanya, ini menjadi alasan kuat untuk memperpanjang perundingan.
Ia menjelaskan, proses yang dilakukan telah cukup jauh dan melangkah maju. Sehingga, bukan waktunya saat ini untuk menghentikan perundingan.
Seorang aktivis dan penulis Amerika keturunan Iran, mengatakan, kemenangan Partai Republik di AS pada pemilihan November lalu akan mempersulit Presiden Obama untuk membebaskan Iran sepenuhnya dari sanksi ekonomi yang kini diberlakukan.