Jumat 02 Jan 2015 04:55 WIB

ISIS Terbitkan Buku Panduan Mengasuh Anak, Isinya?

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Beberapa pekan lalu, ISIS meluncurkan selembaran terkait perlakuan terhadap budak. Kali ini, ISIS kembali meluncurkan sebuah buku yang berisikan panduan dalam mengasuh anak.

Buku panduan itu berjudul Sister’s Role in Jihad (Peran Muslimah dalam Jihad). Buku berisikan panduan bagi para wanita mengenai cara mendoktrinasi anak agar nantinya mau "berjihad" melalui aksi terorisme. Buku panduan ini ditemukan dan diterjemahkan oleh Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) yang bermarkas di Washington.

Buku panduan itu menyerukan agar para wanita mengajarkan pentingnya melaksanakan jihad kepada anak-anak ketika mereka masih bayi. ISIS berpendapat, doktrin yang diberikan saat bayi telah tumbuh besar kemungkinan akan tidak efektif. 

Buku panduan tersebut menyerukan agar para wanita tidak menunggu anaknya hingga berusia tujuh tahun untuk mulai didoktrinasi, karena akan sangat telat.

"Jangan meremehkan efek jangka panjang dari apa yang didapatkan oleh telinga kecil dan mata mereka dalam tahun-tahun pertama kehidupan mereka," tulis ISIS dalam buku panduan tersebut yang telah diterjemahkan oleh MEMRI seperti dilansir Breitbart.

Buku panduan tersebut juga mendorong agar para wanita mengajarkan anak-anaknya untuk bermain dengan pistol mainan. Para wanita juga didorong agar memperkenalkan anak-anak mereka dengan permainan seperti panahan yang dapat meningkatkan 'insting' anak-anak tersebut.

Direktur Eksekutif MEMRI, Steven Stalinsky, menyatakan tujuan buku panduan tersebut bukan untuk membantu para ibu dalam membesarkan anaknya. Melainkan lebih mendekati alat propaganda untuk memperingatkan para musuh ISIS bahwa anak-anak mereka akan sepenuhnya berkomitmen untuk melakukan perlawanan terhadap Barat.

"Penting bagi negara Barat untuk mengerti bahwa yang diinginkan oleh kelompok ini ialah agar dunia tahu bahwa doktrinasi semacam ini benar terjadi," terang Stalinsky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement