Jumat 02 Jan 2015 06:17 WIB

Selama 2014, Konflik Suriah Tewaskan 70 Ribu orang

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
  Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah, Kamis (11/9). (Reuters/Bassam Khabieh)
Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah, Kamis (11/9). (Reuters/Bassam Khabieh)

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Sebuah kelompok pemantau mencatat, sepanjang 2014, ada sebanyak 76.021 orang tewas selama konflik Suriah. Hampir dari setengah korban tewas tersebut merupakan penduduk sipil.

Aljazeera melansir, Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah mencatat total warga sipil yang menjad korban dari konflik Suriah ini ada sebanyak 33.378 jiwa. Mayoritas dari korban tewas tersebut merupakan para pejuang yang bertempur. 

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencatat total keseluruhan korban tewas akibat konflik Suriah sejak 2011 lalu ada sekitar 200 ribu jiwa.

Presiden Suriah Bashar Al-Assad pada bulan lalu memperkirakan konflik ini akan berlangsung lama dan sulit. Assad juga mengunjungi sebuah distrik di pinggiran Damaskus dan menyatakan terima kasihnya atas perjuangan para tentara Suriah ketika mereka dihadapkan pada terorisme. 

Assad menyebut, jika ada area di Suriah yang merasa bahagia, maka itu terjadi berkat perjuangan para pasukan tentara tersebut.

Sebagai upaya perfamaian, Rusia mengundang 28 sosok oposisi pemerintahan Suriah untuk melakukan pertemuan pada akhir Januari.

Menurut sumber dari kelompok oposisi tersebut, pertemuan dilakukan sebagai persiapan untuk melakukan dialog dengan rezim Assad.

Mereka juga melibatkan pimpinan grup oposisi utama, Koalisi Nasional Suriah, Hadi al Bahra dan juga dua mantan pimpinan koalisi tersebut yaitu Moaz Al-Khatib dan Abdel Basset Sida. 

Selain itu, ada pula anggota dari oposisi dalam negeri yang ditoleransi, yaitu Hassan Abdel Aazim dan Aref Dailia Fateh Jamous. Mantan deputi perdana menteri yang sempat dipecat pada 2013, Qadri Jamil juga turut hadir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement