REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN - Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma mengajak masyarakatnya untuk melaksanakan puasa dan doa bersama selama sepekan. Koroma melakukan ini untuk berdoa agar wabah Ebola dapat segera dihentikan.
Koroma menyampaikan ajakan ini melalui siaran tahun baru. Ia menyatakan pekan puasa dan doa bersama ini akan dimulai sesegera mungkin.
"Hari ini saya meminta semuanya untuk melakukan ini dengan berharap pada kasih, rahmat dan perlindungan Tuhan yang Maha Kuasa," ujar Koroma.
Selain mengajak masyarakat untuk berpuasa dan berdoa bersama, Koroma juga menyatakan sekolah-sekolah akan kembali dibuka dan beroperasi dalam waktu dekat. Pernyataan Koroma ini menimbulkan pertanyaan terkait seberapa cepat sekolah akan kembali dibuka.
Pasalnya, hingga saat ini banyak sekolah yang digunakan sebagai pusat penampungan pasien Ebola. Untuk mencegah penyebaran virus Ebola, Koroma juga meminta agar masyarakat tidak bersentuhan dengan pasien Ebola maupun jenazah korban Ebola. Selain itu, Koroma juga menekankan agar masyarakat mematuhi perintah karantina.
Sierra Leone merupakan negara di Afrika Barat yang paling parah terkena wabah Ebola. Tercatat ada lebih dari 9.000 kasus Ebola di Sierra Leone dan angka ini masih terus bertambah.
Hingga kini, total korban dari wabah Ebola di Sierra Leone sudah lebih dari 2.700 jiwa. Secara keseluruhan, wilayah terparah yang terkena wabah Ebola masih ada di seputar Afrika Barat, terutama di Sierra Leone. Pada Rabu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus Ebola di seluruh dunia itu sendiri sudah mencapai 20 ribu kasus.