Jumat 02 Jan 2015 10:26 WIB

Xi Jinping Perintahkan Penyelidikan Insiden Malam Tahun Baru

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
Orang-orang menangis di sebuah rumah sakit setelah terjadinya insiden di malam tahun baru di Shanghai, Cina, yang menewaskan 36 orang
Foto: Reuters/Aly Song
Orang-orang menangis di sebuah rumah sakit setelah terjadinya insiden di malam tahun baru di Shanghai, Cina, yang menewaskan 36 orang

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Presiden Cina Xi Jinping memerintahkan dilakukan penyelidikan atas kericuhan di malam tahun baru. Kericuhan itu menewaskan 36 orang dan melukai 47 lainnya.

Ratusan ribu warga yang ingin merayakan momen pergantian tahun, tiba-tiba berlarian ke berbagai arah tidak terkendali. Insiden tersebut terjadi di Alun-Alun Chenyi di distrik Bund, Rabu malam (31/12).

Media pemerintah mengatakan massa yang datang jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. Polisi Shanghai mengatakan mereka menyesalkan kegagalan mereka untuk mengatasi hal itu tepat waktu.

Polisi tengah menyelidiki apa yang memicu kericuhan. Pemerintah lantas membatalkan perayaan tahun baru di Shanghai. Dilansir dari laman BBC, Jumat (2/1), Xi Jinping mengatakan pihak berwenang Shanghai harus menjelaskan apa yang terjadi di malam tahun baru sesegera mungkin. Xi juga meminta polisi mengobati korban luka semaksimal mungkin.

Xi menambahkan pihak berwenang di wilayah Cina harus memastikan tidak mengulangi insiden Shanghai yang bisa saja terjadi di tempat lain mengingat festival Imlek yang akan datang. Insiden di Bund terjadi sekitar pukul 23.35 waktu setempat. Penyelidikan juga akan menyelidiki bagaimana polisi Shanghai mengatur massa saat itu.

Xinhua melaporkan sebenarnya perayaan resmi tahun baru di Bund telah dibatalkan karena khawatir massa yang datang terlalu banyak. Meski dibatalkan, jumlah warga yang datang justru lebih banyak dari yang diperkirakan.

Jumlahnya kurang lebih sama seperti perayaan menyambut 2014. Hampir 300 ribu orang dilaporkan menghadiri malam tahun baru satu tahun lalu. Polisi Shanghai mengatakan sekitar 700 petugas dilokasi tersebut. Sebanyak 500 petugas diterjunkan setelah kerumunan massa terlihat di dekat Alun-Alun Chenyi.

Polisi menyatakan menyesal tidak mengatasi kerumunan warga dengan efektif ketika gelombang massa membanjiri lapangan. Deputi komandan polisi Cai Lixin mengatakan jumlah polisi yang berada di sana lebih sedikit dibandingkan perayaan-perayaan lain.

"Tidak ada acara resmi di sana kemarin, jadi kami tidak menerjunkan banyak polisi seperti tahun sebelumnya," ujar Cai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement