Sabtu 03 Jan 2015 11:15 WIB

Polisi Pengunjuk Rasa Terlibat Bentrok di Bahrain

Syekh Ali Salman, ketua partai oposisi Bahrain Al-Wefaq.
Foto: Reuters
Syekh Ali Salman, ketua partai oposisi Bahrain Al-Wefaq.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polisi anti huru-hara dan para demonstran menuntut pembebasan pemimpin oposisi utama Syiah Bahrain Kamis bentrok untuk hari kelima berturut-turut, kata para saksi.

Iran yang didominasi Syiah, sekutu Washington dari seberang Teluk di mana Armada Kelima AS berpangkalan, telah bergabung dengan imbauan untuk pembebasan segera pemimpin oposisi utama kerajaan, Sheikh Ali Salman.

Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang penahanan Salman, dan memperingatkan bahwa itu hanya dapat mengobarkan kekerasan terus-menerus yang melanda kerajaan tersebut sejak 2011.

Para saksi mengatakan, bentrokan Kamis meletus di pusat Manama setelah shalat di Masdjid Mumen, ibu kota, sedangkan kerusuhan sebelumnya telah berpusat di Desa Syiah di pinggiran kota.

Polisi menggunakan gas air mata dan pentungan terhadap para demonstran, dan beberapa orang luka-luka serta penangkapan-penangkapan dilaporkan.

"Puluhan orang ... termasuk perempuan dan anak-anak, ditangkap," kata satu pernyataan dari Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Bahrain.

Salman, 49, memimpin gerakan Al-Wefaq. Dia ditangkap Minggu dan dituduh pada hari berikutnya dengan berusaha untuk menggunakan kekuatan guna mengubah rezim.

Jaksa penuntut mengatakan, Salman telah diperiksa lagi Kamis, dan dihadapkan dengan rekaman yang telah dibuat.

Dikatakan pengacaranya telah hadir, dan bahwa Salman juga telah mengizinkan kunjungan keluarga.

Dalam satu rekaman, Salman menceritakan bagaimana, sementara di luar negeri, seseorang mengusulkan dia untuk "memiliterisasi" gerakan oposisi, tetapi proposal itu ia tolak.

Jaksa tidak menjelaskan mengapa kejadian ini disorot, yang bisa merusak pernyataannya bahwa ia berusaha penggulingan kekerasan atas rezim.

Sementara itu, kementerian dalam negeri mengumumkan bahwa mereka telah melarang oposisi berdemonstrasi untuk menyerukan Jumat di satu wilayah Syiah, di pinggiran ibu kota.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement