REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, dikabarkan mengalami gangguan pernapasan pada Jumat (2/1) lalu. Untuk sementara, Raja Abdullah membutuhkan bantuan alat pernapasan untuk mendukung kondisinya.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (3/1), pihak kerajaan Arab Saudi menyatakan, Raja Abdullah terkena sakit radang paru-paru (pneumonia). “Kami mendeteksi adanya infeksi pada paru-paru Raja Abdullah sehingga membutuhkan pemasangan alat bantuan pernapasan sementara waktu. Namun, kini kondisi sudah stabil dan membaik,” kata juru bicara Kerajaan Arab Saudi.
Pasar dunia menaruh perhatian besar akan kondisi Raja Abdullah. Sebab, sebagai salah satu negara produsen minyak terbesar, Arab Saudi turut mempengaruhi stabilitas finansial dunia. Di samping itu, penguasa Arab Saudi ini juga mempengaruhi Dunia Islam, sejalan dengan gelarnya, “Pelayan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.”
Raja Abdullah mulai berkuasa pada 2005 setelah mangkatnya Raja Fahd pada usia 91 tahun. Pada 2014, Raja Abdullah telah menunjuk Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz sebagai penerus tahta kerajaan.