REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menangkap puluhan orang dari dua desa di Irak bagian utara. ISIS menuduh mereka membakar bendera organisasinya.
Seorang perwira intelijen mengatakan total 170 orang ditangkap dari Desa Al-Shajara dan Desa Gharib di Provinsi Kirkuk, setelah dua bendera IS dibakar di daerah itu. Peristiwa itu dikonfirmasi oleh pejabat lain dari provinsi tersebut. "Anggota organisasi (IS) itu yang sedang berkendara dengan sekitar 30 kendaraan membawa (orang) yang diculik ke pusat Hawijah," kota terdekat di mana mereka memiliki pengadilan dan penjara, kata petugas.
Seorang warga Desa Al-Shajara mengatakan, seorang perempuan memohon kepada milisi ISIS untuk tidak menyakiti warga desa yang diculik, dan para milisi menjawab mereka akan menyelidiki dan hanya menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembakaran bendera di desa itu.
Seorang warga dari Desa Gharib mengatakan ISIS menangkap sekitar 90 orang dari desa itu, dan para milisi mengatakan mereka sedang mencari 15 orang yang membakar bendera mereka di sana. Ini bukan pertama kalinya IS telah melakukan penahanan massal saat berusaha untuk memadamkan perlawanan di sejumlah bagian wilayah di Irak yang telah dikendalikannya sejak Juni.
Kelompok itu menangkap 50 orang di Provinsi Kirkuk setelah warga membakar salah satu pos dan bendera mereka pada bulan September, dan menangkap 20 orang lebih pada pekan berikutnya karena diduga membentuk kelompok perlawanan.
Beberapa dari mereka yang ditangkap oleh IS telah dibebaskan kemudian.
Namun, kelompok ini juga telah membunuh ribuan orang di daerah yang dikendalikannya di kawasan Irak dan Suriah, kadang-kadang pembunuhan yang melibatkan aksi mengerikan itu direkam video dan ditayangkan dalam jaringan.