REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ratusan karyawan Federal Bureau Investigation (FBI) yang memiliki hubungan dengan luar negeri menghadapi pemeriksaan latar belakang. Hal itu dilakukan untuk mencegah aksi spionase.
The New York Times melaporkan, semua karyawan FBI yang memiliki informasi rahasia menghadapi pemeriksaan. Tapi ahli bahasa FBI, agen dan staf lain dengan keterampilan dan hubungan dengan asing menghadapi wawancara keamanan yang lebih sering. Mereka juga menghadapi tes kebohongan dan peninjauan komunikasi mereka.
FBI tak mau menanggapi saat kantor berita AFP meminta komentar.
FBI meluncurkan rencana Manajemen Risiko setelah serangan 11 September 2001. Mereka memantau ahli bahasa baru yang direkrut dan mengurangi risiko yang bisa membuat mereka terpengaruh oleh pihak luar.
Tenaga kerja FBI mencakup sekitar 36 ribu karyawan dan ribuan kontraktor. The Times mengatakan, banyak karyawan yang menjalani pemeriksaan harus memutus semua hubungan dengan keluarga dan teman-temannya di luar negeri.
Pejabat senior FBI mengatakan, program ini dilakukan untuk melindungi kepentingan keamanan nasional AS. Ini juga agar tak ada diskriminasi pada pekerja atau menghambat karir mereka.