Ahad 04 Jan 2015 18:44 WIB

Selada Mungkin Jadi Makhluk Hidup Pertama di Mars

Rep: c01/ Red: Esthi Maharani
Petani Selada
Foto: Republika/ Aditya
Petani Selada

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON - Sekelompok mahasiswa berencana akan menanam selada di planet Mars pada 2018 mendatang. Jika ini berhasil, selada akan menjadi makhluk hidup pertama yang tumbuh di Mars.

"Rencana ini mungkin untuk dilaksanakan sekaligus ambisius, karena kami akan membawa kehidupan kompleks pertama di planet lain," ujar pemimpin proyek Suzanna Lucarotti.

Sekarang, sekelompok mahasiswa dari Universitas Southampton ini sedang meminta dukungan publik untuk memberi izin agar proyek ini berlanjut. Yayasan non profit Mars One akan mengirimkan sejumlah benih selada ke planet Mars melalui sebuah pesawat luar angkasa pada 2018. Yayasan non profit ini memang memiliki tujuan untuk bisa membuat tempat tinggal di Mars. Proyek pengiriman benih selada ke planet Mars ini disponsori oleh sebuah acara reality show televisi.

Ketika benih selada tiba di Mars, benih-benih ini akan ditanam dalam sebuah aluminium dan rumah kaca polikarbonat. Benih-benih selada ini juga renacana akan ditanam di sebuah area di planet Mars yang kira-kira bisa dihuni oleh manusia etika mereka tiba di planet tersebut.

Cahaya matahari yang diterima di planet Mars setara dengan 50 persen cahaya matahari yang diterima Bumi. Ini berarti cahaya matahari di planet Mars sama dengan cahaya matahari di Bumi saat cuaca mendung di musim dingin. Waktu siang hari di mars juga lebih panjang 40 menit daripada di bumi. 

Jumlah cahaya yang diterima di planet Mars ini dinilai cukup untuk bisa menumbuhkan tanaman selada. Selain itu sejumlah LED juga akan membantu benih-benih seada tersebut untuk menerima cahaya yang lebih terang sehingga benih-benih tersebut dapat tumbuh dengan cepat.

Setelah tumbuh, selada-selada teraebut akan dibakar untuk mencegah agar tidak ada material biologis yang terlepas di planet Mars. Setelah misi menumbuhkan selada ini selesai, sebuah sinyal akan dikirimkan ke mesin pemanas agar mesin tersebut membunuh semua kehidupan terkait selada tersebut.

Tanaman selada dipilih karena selada merupakan spesies yang dipelajari secara luas, dapat dimakan, tidak memakan tempat, serta tak membutuhkan alat transportasi yang sulit. Selada juga terbukti berhasil tumbuh di lingkungan yang sulit.

"Belum ada yang pernah melakukan ini sebelumnya, dan kami bermaksud untuk menjadi yang pertama," ujar Lucarotti. n The Independent

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement