REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pesawat perang Libya melancarkan serangan bom ke satu kapal tanker Yunani yang berlabuh di lepas pantai. Serangan udara pada Ahad (4/1) menewaskan dua awak kapal.

Kantor berita Reuters melaporkan, kapal berbendera Liberia ARAEVO membawa 12.600 ton minyak mentah dari pelabuhan timur, Derna. Para pejabat militer Libya mengatakan, mereka telah memperingatkan kapal untuk tidak masuk pelabuhan. Pejabat mengklaim kapal mengangkut militan ke kota Derna.

Menanggapi serangan tersebut, Yunani mengecam sebagai tindakan tak beralasan dan pengecut. Yunani juga menuntut penyelidikan dan hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab.

Juru bicara kepala staf pemerintahan Ahmed BU Zayad Al-Mismari membenarkan penyerangan tersebut. Menurutnya kapal diserang oleh salah satu pesawat tempur Libya.

"Pelabuhan Derna dan Benghazi telah ditutup, kami telah memperingatkan semua kapal tanker minyak untuk tak mendekati pelabuhan," ujarnya.

Sebelumnya kapal Yunani tak memberi tahu tujuan kapal dan tak meminta izin pada otoritas Libya. Namun salah satu sumber mengatakan mereka membawa gasoil untuk pembangkit listrik yang memasok kota Derna, Benghazi dan Misrata.

Manajer keselamatan Elias Syrros mengatakan tak terjadi kebocoran, intergitas kapal tak terganggu. "Kerusakan akan ditinjau," ujar Syrros.

Ikuti Whatsapp Channel Republika