REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia membuka diri untuk tentara asing 'berkarir' di negara beruang putih tersebut. Para ahli Rusia mengatakan hal tersebut tidak akan ada hubungannya dengan konflik di Ukraina.
Dikutip BBC, Presiden Vladimir Putin dikabarkan mengeluarkan dekrit yang mengizinkan warga negara asing jadi bagian dari militer Rusia. Salah satu syaratnya adalah mereka harus berbahasa Rusia.
Rusia akan membuka rekruitmen dari negara Asia tengah yang merupakan mantan negara Soviet. Analis pertahanan BBC, Jonathan Marcus mengatakan dekrit Putin tersebut adalah bagian dari profesionalisme pasukan bersenjata Rusia.
Hal ini, tambahnya, akan membutuhkan implikasi diplomatik antara Rusia dan negara mantan Soviet lainnya. Ahli militer Rusia Pavel Felgenhauer dan Alexander Golts mengatakan dekrit baru akan melegalkan situasi yang telah ada sejak beberapa tahun lalu dimana pasukan Rusia akan bisa dikerahkan di luar perbatasan.
Menurut Golts, saat ini telah ada 300 warga negara asing dalam pasukan Rusia. Pasukan tersebut nantinya akan tetap bertugas di negara asal.
''Mengirim pasukan kontrak dari Rusia ke Asia Tengah itu mahal, sehingga merekrut orang lokal akan praktis,'' kata Felgenhauer.