REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Ketua delegasi Uni Eropa di Dewan Legislatif Palestina Sinn Fein MEP Martina Anderson mengecam keputusan Israel menahan pajak Otoritas Palestina yang Israel. Anderson menggambarkan tindakan itu sebagai "kontra-produktif" yang hanya akan menyebabkan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
"Uang ini dihimpun melalui pajak milik rakyat Palestina dan harus diserahkan segera," kata dia. Anderson menegaskan keputusan Palestina untuk bergabung ICC itu benar mengingat otoritas adalah wakil terpilih dari rakyat Palestina.
"Langkah oposisi Israel ini karena takut akan apa yang ICC akan ungkapkan tentang tindakan selama serangan tahun lalu di Gaza dan itu telah mendorong langkah mundur,"katanya.
Anderson menambahkan, "Ini adalah contoh lain dari serangan Israel terhadap Otoritas Palestina untuk mengejar rute politik untuk mengatasi ketidakadilan yang dihadapi oleh rakyat Palestina."
Amerika Serikat, menurut AFP, juga mencela langkah yang dilakukan Israel untuk membekukan pengiriman pendapatan dari pajak ke pihak Palestina sebagai balasan atas usaha mereka untuk bergabung ke dalam Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC).
"Kami menentang aksi apapun yang menaikkan ketegangan. Dan jelas, ini merupakan satu hal yang menaikkan ketegangan," kata wanita juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki.
Israel menahan pendapatan dari pajak sekitar setengah miliar shekel atau sekitar 127 juta dolar AS kepada Otoritas Palestina yang terjerat dana tunai setelah mengajukan diri bergabung dengan ICC di Den Haag.