REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, Kuba telah membebaskan beberapa dari 53 orang AS yang dianggap sebagai tahanan politik. Langkah tersebut sebagai bagian dari kesepekatan untuk pemulihan hubungan AS-Kuba bulan lalu.
"Mereka telah merilis beberapa tahanan. Kami ingin melihat ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki pada wartawan seperti dikutip Reuters, Rabu (7/1). Namun Psaki tak menyebut jumlah tahanan yang dibebaskan.
Psaki mengatakan ia tak bisa menjelaskan mengapa tahanan lain belum dibebaskan. Namun pembebasan mereka menurut Psaki, merupakan bagian dari perjanjian Kuba dengan Obama pada 17 Desember lalu.
Hubungan AS-Kuba mencair setelah lima dekade permusuhan. Ini akan mengakhiri salah satu sumber ketegangan AS dengan negara di Amerika Latin.
Pemimpin pembangkang Komisi Kuba untuk HAM dan Rekonsiliasi Nasional Elizardo Sanchez mengatakan, organisasinya tak mengetahui siapa saja yang dirilis. "Kami tak memiliki informasi apapun sampai sekarang. Tak ada nama, kami akan menunggu dan melihat," kata Sanchez dalam sebuah wawancara telepon di Havana.