REPUBLIKA.CO.ID, PENTAGON -- Pentagon menyatakan pada Selasa (6/1), militer Amerika Serikat tengah mengidentifikasi pemberontak Suriah moderat untuk mereka latih. Pelatihan yang akan dimulai musim semi ini, dilakukan agar pemberontak dapat memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (7/1), Sekretaris Pers Pentagon Laksamana John Kirby menyambut pernyataan Ankara, yang menunjukkan Turki dan AS berencana mencapai kesepakatan untuk melatih dan mempersenjatai pemberontak Suriah moderat. Pelatihan merupakan bagian dari kampanye pimpinan AS untuk melawan ISIS.
Kirby mengatakan, komandan pasukan operasi khusus di Timur Tengah Mayor Jenderal Michael Nagata tengah dalam proses pembicaraan dengan kelompok-kelompok oposisi Suriah. Mayor Nagata, kata Kirby, berupaya mengidentifikasi calon individu untuk dilatih dan dipersenjatai.
"Saya pikir jika kami terus membuat kemajuan seperti sekarang, kami percaya awal musim semi beberapa pelatihan untuk oposisi bisa dimulai," kata Kirby dalam konferensi pers.
Presiden Barack Obama telah menyetujui militer AS melatih dan mempersenjatai pasukan pemberontak Suriah moderat, untuk melawan ISIS di Suriah. Pentagon berharap dapat melatih sekitar 5.000 pemberontak Suriah selama tiga tahun. Turki. Arab Saudi, dan Qatar sepakat menyiapkan wilayahnya untuk tempat latihan bagi para pemberontak. Tapi Kirby belum menentukan dimana pelatihan akan dimulai.