Rabu 07 Jan 2015 11:24 WIB

Militer Libya Serang Pangkalan Pemberontak

Tentara Libya (Ilustrasi)
Tentara Libya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Angkatan Udara Libya pada Selasa (6/1) membom pangkalan militer Al-Jufrah untuk pertama kali sejak awal pertempurannya melawan kelompok fanatik Fajar Libya, kata satu sumber militer.

"Satu jet tempur Sukhoi melancarkan dua serangan udara terhadap pangkalan udara militer Al-Jufrah. Serangan udara tersebut ditujukan ke lokasi penyimpanan kendaraan militer milisi Fajar Libya. Sejumlah kendaraan dan senjata hancur, tanpa ada korban jiwa," kata satu sumber Angkatan Udara Libya kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi (7/1)

Sumber tersebut menyatakan serangan ini dirancang untuk mengganggu penggunaan pangkalan itu, 650 kilometer di sebelah tenggara Ibu Kota Libya, Tripoli, sebagai jalur pasokan amunisi dan alat perang buat anggota milisi Fajar Libya.

"Ini adalah pangkalan udara terbesar dengan banyak simpanan senjata dan amunisi di bagian selatan dan tengah negeri ini," kata sumber tersebut.

Pangkalan udara Al-Jufrah meliputi bandar udara sipil yang tak berfungsi yang dulu digunakan untuk penerbangan dalam negeri. Pangakaln itu, yang terletak di jantung gurun Libya Selatan, adalah pangkalan udara paling penting kedua di Libya Selatan.

Selama konflik bersenjata 2011, pangkalan tersebut menjadi sasaran serangan terus-menerus NATO, dan sebagian besar pangkalan tersebut hancur saat itu. Pangkalan tersebut menjadi pusat utama pimpinan, penyimpanan amunisi dan tempat pemeliharaan pesawat militer buat pasukan mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi.

Saat ini, pangkalan udara itu berada dalam kekuasaan Fajar Libya, yang petempurnya datan dari Kota Kecil Misrata, Zawiya, Sabratha dan Zuwara serta dari beberapa kelompok milisi yang berpusat di Tripoli.

Sejak November, sejumlah jet tempur telah melancarkan beberapa serangan udara terhadap lokasi militer pasukan Fajar Libya di Kota Besar Tripoli, Misrata, Zuwara, Zawiya, Sorman dan Gharyan, kata beberapa sumber militer.

Pada Ahad (4/1), Misi Pendukung PBB di Libya tanpa batas waktu menunda konferensi mengenai dialog Libya di kalangan partai politik di negeri tersebut, yang mulanya dijadwalkan pada 5 Januari, kata seorang anggota parlemen Libya.

"Sejumlah anggota parlemen telah menghubungi pejabat dari UNSMIL untuk meminta keterangan tentang pengaturan akhir dialog yang direncanakan diadakan pada Senin (5/1). Misi itu menyatakan UNSMIL menunda pertemuan tersebut tanpa batas waktu," kata anggota parlemen itu kepada Xinhua.

"Tak ada alasan yang diberikan mengenai perubahan tanggal dialog tersebut," tambah anggota parlemen.

Omar Hemeidan, Juru Bicara Kongres Nasional Umum --yang sedang berlangsung, mengkonfirmasi penundaan itu. Ia menyatakan misi PBB tersebut memberitahu Kongres bahwa tak ada tanggal yang ditetapkan bagi dialog tersebut, sebab kebanyakan staf misi itu sedang berlibur Tahun Baru di luar negeri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement