Rabu 07 Jan 2015 19:17 WIB

99 Persen Sopir Taksi di Victoria tak Lulus Ujian Kompetensi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Jika Anda berkesempatan naik taksi di Kota Victoria, lebih baik aktifkan GPS di ponsel Anda. Pasalnya, hampir 99 persen pengemudi taksi di negara bagian itu tidak lulus tes pengetahuan yang baru diterapkan terhadap industri jasa taksi di Victoria.

Komisi Layanan Taksi mengatakan dari 444 orang calon pengemudi dan pengemudi tetap yang ambil bagian dalam tes kompetensi yang dilakukan antara Bulan Juli dan Desember 2014 lalu. Hasilnya, hanya  enam orang saja yang berhasil lolos dari ketiga modul ujian yang diperlukan untuk mendapatkan akreditasi.
 
Komisioner Layanan Taksi, Graeme Samuel menyebut hasil tes tersebut sangat buruk. "Para operator taksi di Victoria kami berikan jeda waktu pemberitahuan selama 18 bulan mengenai tes ini dan tampaknya mereka tidak merespon peringatan tersebut," katanya baru-baru ini.

 
"Saya tidak mengerti apa yang ada dibenak mereka, apakah mereka bandel atau malas, atau hanya tidak menyadari bahwa Komisi Jasa Taksi bermaksud agar Kota Victoria memiliki pengemudi taksi yang lebih baik di jalan. "
 
Kewajiban menjalankan tes ini berlaku bagi semua pengemudi  baru di kota metropolitan Melbourne, dan pengemudi dengan pengalaman kurang dari lima tahun, para pengemudi diberikan kesempatan dua kali untuk bisa lolos dari ujian tersebut dan hanya diberi waktu 12 bulan.
 
Tes itu meliputi tiga modul ujian umum dan pengetahuan geografi, serta perilaku dan pelayanan kepada pelanggan.
Setiap modul mewajibkan pengemudi untuk menjawab 55 pertanyaan dalam satu jam. Mereka juga harus memenuhi peringkat kepuasan mengenai pemahaman dan kejelasan pengucapan Bahasa Inggris.
 
Pelatih pengemudi dari salah satu operator taksi di Kota Melbourne, Karen Downey yang telah bekerja di industri ini selama 35 tahun dan merupakan orang pertama yang lulus dari tes tersebut.  "Tesnya sangat sulit," kata Downey.
 
"Kadang kita harus membaca pertanyaannya dua atau tiga kali agar bisa memahami apa yang sebenarnya mereka ingin tahun, dan banyak  juga pertanyaan yang sama jawabannya,"
 
Dia mengatakan pertanyaan dalam tes tersebut membuatnya jelas dan paham kalau pengemudi harus mendapat masukan yang lebih baik mengenai hasil dari tes yang dia ikuti.  "Menurut saya pengemudi yang tidak lulus dalam ujian ini harus diberitahukan skor mereka, karena saat ini mereka hanya tahu kalau saya tidak lulus dan belum kompeten," katanya.
 
Komisi Jasa Taksi mengatakan 17 pengemudi yang ada saat ini yang tidak lulus dalam menjalani tes kedua, mereka akan kehilangan surat referensi memiliki standar kompetensi yang akan dilaporkan ke perusahaan taksi di Melbourne.
 
Asosiasi Industri Taksi mengatakan pihaknya mendukung pelaksanaan ujian kompetensi ini dan sangat prihatin dengan buruknya skala kelulusan para pengemudi. "Kami ingin komisi Jasa Taksi membantu kami menyelesaikan masalah, bukan saling menyalahkan seperti ini," kata juru bicara asosiasi industri taksi, Georgia Halliday.
 
"Kami sangat ingin memiliki pengemudi yang kompeten, tapi kita juga perlu cara yang lebih tepat untuk menguji mereka dan seperti itu belum kita dapatkan.
 
Komisi Jasa Taksi mengatakan pihaknya akan menerbitkan pedoman bagi pengemudi yang barudalam beberapa bulan mendatang sebagai upaya membantu pengemudi lulus dalam ujian kompetensi tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement