Rabu 07 Jan 2015 20:41 WIB

Polisi: Penyerangan Charlie Hebdo Merupakan Pembantaian

Rep: c84/ Red: Mansyur Faqih
Petugas medik membawa korban yang terluka saat penembakan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.
Foto: ap
Petugas medik membawa korban yang terluka saat penembakan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah kantor majalah Prancis, Charlie Hebdo diserang oleh pria bersenjata. Serangan itu mengakibatkan tewasnya 12 orang dan melukai 24 orang lainnya. 

Seorang wartawan lokal mengatakan, sebelum melakukan penembakan, pelaku sempat meneriakan ungkapan pembalasan. Seorang pejabat kepolisian Prancis, Luc Poignant mengatakan, setelah menembak, para pelaku melarikan diri. 

Ia menyatakan, serangan ini sebagai sebuah pembantaian. Kepolisian Prancis mengimbau kepada seluruh media di negaranya untuk waspada menyusul serangan tersebut. Aparat juga terus melakukan pencarian besar-besaran terhadap pelaku teror tersebut, sebagaimana diberitakan BBC, Rabu (7/1).

Besar dugaan pelaku sengaja melakukan penyerang menyusul munculnya kartun pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, dalam majalah tersebut. Sebelumnya, kantor Charlie Hebdo juga sempat diserang dengan bom molotov menyusul munculnya karikatur Nabi Muhammad SAW pada 2011, seperti dikutip dari Copenhagen Post.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement