Kamis 08 Jan 2015 11:43 WIB

Erdogan Sebut Penembakan di Charlie Hebdo Serangan Teroris

Rep: c 84/ Red: Indah Wulandari
Korban serangan di kantor media Charlie Hebdo sedang dievakuasi
Foto: Youtube
Korban serangan di kantor media Charlie Hebdo sedang dievakuasi

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA--Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk keras serangan terhadap majalah Charlie Hebdo pada Rabu (7/1) di Paris, Perancis.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Erdogan mengatakan bahwa pihaknya sangat mengecam keras serangan yang menewaskan 12 orang serta melukai puluhan orang tersebut. Erdogan menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Perancis atas insiden ini.

Ia berharap para pelaku dapat segera ditangkap dan dibawa ke pengadilan secepatnya. Erdogan menekankan bahwa terorisme tidak memiliki agama atau kebangsaan.

"Sangat penting bahwa kita memiliki sikap yang sama terhadap serangan teroris seperti yang terjadi di Paris," ujarnya, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Turki, Anadolu, Kamis (8/1).

Ia mengatakan, semua pihak harus bersikap tegas terhadap kebencian dan intoleransi terhadap perbedaan agama dan budaya.

“Kami juga berharap kesabaran dan ketabahan untuk keluarga korban serta rakyat Perancis," sambungnya.

Diketahui, tiga pria bertopeng bersenjatakan senapan Kalashnikov menyerang orang-orang di Kantor Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Majalah ini dikenal sebagai salah satu majalah satir anti-Islam setelah berulangkali menerbitkan kartun yang memuat Nabi Muhammad SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement