Sabtu 10 Jan 2015 19:22 WIB

Rabu, Charlie Hebdo akan Diterbitkan Besar-besaran

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
Sebuah lilin dinyalakan sebagai pernyataan berduka cita terhadap penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.
Foto: ap
Sebuah lilin dinyalakan sebagai pernyataan berduka cita terhadap penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Usai serangan yang menewaskan 10 jurnalis Charlie Hebdo dan dua polisi, para pegawai yang selamat kembali masuk kantor. Mereka langsung bekerja untuk terbitan Charlie Hebdo selanjutnya dalam jumlah besar.

Belfast Telegraph melaporkan, media Prancis dikabarkan bersatu untuk membantu penerbitan Charlie Hebdo edisi mendatang. Dengan bantuan dari banyak industri media itu, para pegawai yang selamat berencana untuk menerbitkan satu juta eksemplar majalah Charlie Hebdo. 

Edisi terbaru Charlie Hebdo itu rencananya akan diterbitkan pada Rabu mendatang. Dikabarkan, edisi Charlie Hebdo untuk Rabu depan ini hanya memiliki delapan halaman dan dengan gambar sampul yang kontroversial.

Para pegawai yang selamat dari penyerangan lalu terlihat berdatangan ke kantor French Newspaper Liberation. Para pegawai tersebut menjadikan kantor French Newspaper Liberation sebagai tempat mereka bekerja untuk menerbitkan tabloid edisi mendatang. Ini mereka lakukan untuk sebagai bentuk penentangan terhadap serangan yang dianggap menodai kebebasan pers di Prancis.

Kehadiran para pegawaiCharlie Hebdo itu dijaga ketat oleh polisi pengaman. Mereka langsung bekerja untuk menyusun tabloid Charlie Hebdo edisi mendatang sesaat setelah tiba di kantor French newspaper Liberation

Pengerjaan tabloid edisi mendatang ini hanya melibatkan lima kartunis yang tersisa. Termasuk Renald Luzier (42 tahun) yang selamat dari penembakkan karena terlambat bangun.

Keuntungan dari penjualan tabloid Charlie Hebdo itu akan diperuntukkan bagi keluarga dari 12 korban penyerangan pada Rabu lalu. Terkait penyerangan, salah satu pegawai Charlie Hebdo, Luce Lapin, mengatakan, para pelaku penyerangan telah gagal dalam membungkam tabloid satiris itu.

"Kami akan terbit pekan depan dan pada pekan-pekan setelahnya. Itu pasti. Mereka tidak akan membunuh tabloid ini," terang Lapin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement