REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON -- Kelompok militan Lebanon, Hizbullah menyatakan, para pelaku penyerangan kantor Charlie Hebdo lebih melecehkan Islam, daripada karikatur-karikatur yang dibuat media satir tersebut.
"Tindakan para kelompok jihadis yang mengklaim mereka mengikuti Islam, justru telah mengkerdilkan Islam, Alquran dan umat Muslim lebih dari para musuh Islam yang melecehkan Nabi Muhammad saw melalui film ataupun gambar kartun," ujar pimpinan Hizbullah, Nasrallah, seperti dinukil dari Daily Star, Jumat (9/1).
Ia mengatakan, memenggal dan melakukan pembunuhan massal adalah perilaku yang mempermalukan Nabi Muhammad saw. Perilaku itu dinilai lebih dari pada kartun milik Charlie Hebdo. Pernyataan ini dipandang aneh karena Nasrallah tergabung dalam kelompok militan.
Sejumlah pihak menilai pernyataan Nasrallah bertujuan untuk menyindir ISIS dan Alqaeda. Ini dapat dilihat dari pernyataannya yang membandingkan penyerangan terhadap Charlie Hebdo dengan pemenggalan dan pembunuhan masal seperti yang kerap dilakukan ISIS dan Alqaeda.
Nasrallah menyatakan sebenarnya ancaman terbesar bagi Islam ialah kelompok-kelompok militan seperti ISIS dan Alqaeda. Dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan berkembangnya ISIS di Suriah dan Irak, Hizbullah menyatakan mereka menentang ISIS dan ideologi ISIS.
Para pejuang Hizbullah juga telah membantu pasukan militer Presiden Suriah Bashar Assad dalam melawan ISIS dan kelompok yang berhubungan dengan Alqaeda.