Senin 12 Jan 2015 11:23 WIB

Harga Minyak di Perdagangan Asia Terus Turun

Salah satu ladang minyak di Irak.
Foto: AP Photo
Salah satu ladang minyak di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Harga minyak dunia turun lebih jauh di perdagangan Asia pada Senin (12/1), karena permintaan lemah dan tingginya pasokan menempatkan tekanan terhadap harga yang sudah di tingkat terendah dalam lima setengah tahun, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 81 sen menjadi 47,55 dolar AS per barel pada perdagangan pertengahan pagi (menjelang siang) dan minyak mentah Brent untuk Februari turun 90 sen menjadi 49,21 dolar AS.

"Faktor-faktor fundamental belum banyak berubah. Ada kelebihan pasokan dan permintaan lemah," kata Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures di Singapore.

Prospek untuk harga turun lebih lanjut pekan ini, dengan WTI diperkirakan akan menyentuh serendah 45 dolar AS dan Brent 48 dolar AS, Ang mengatakan kepada AFP.

"Harga minyak terus jatuh dan menuju kerugian mingguan ketujuh berturut-turut, karena produsen-produsen minyak utama tidak menunjukkan tanda-tanda pemotongan produksi dalam menghadapi berlimpahnya pasokan," kata United Overseas Bank Singapura dalam sebuah komentar.

Harga minyak mentah telah kehilangan lebih dari setengah nilai mereka sejak pertengahan tahun lalu ketika mereka berada di atas 100 dolar AS per barrel. Anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sekitar 40 persen dari minyak dunia, telah mengatakan mereka tidak akan mengurangi produksi meskipun persediaan berlebihan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement