Senin 12 Jan 2015 13:37 WIB

Jerman: Penyerangan Charlie Hebdo Berlawanan dengan Islam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Masyarakat demo mendukung Charlie Hebdo.
Foto: Wired.
Masyarakat demo mendukung Charlie Hebdo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel menilai serangan teroris terhadap majalah di Paris, Charlie Hebdo merupakan peristiwa yang sangat buruk. Penyerangan ini pun tak sekedar pembunuhan terhadap para jurnalis namun juga menentang demokrasi serta Islam.

"Serangan ini sama saja menentang demokrasi dan menentang kebebasan media. Ini menjadi musuh besar dari demokrasi dan merupakan penentangan terhadap Islam sendiri," katanya usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (12/1).

Menurutnya, jika Islam mengajarkan perdamaian serta menentang kekerasan, namun para pelaku justru bertindak sebaliknya. Ia pun menilai tindakan para pelaku menentang agama Islam sendiri.

Aksi penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, Paris, Prancis pada Rabu (7/1) ini menewaskan 12 orang, termasuk dua orang polisi. Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo yaitu Stephane Charbonnier yang juga dikenal dengan nama 'Charb' juga tewas bersama tiga orang kartunisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement