REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Muslim Prancis mengaku keberatan para pemimpin Israel ikut serta dalam aksi unjuk rasa untuk menghormati korban serangan di Paris. Mereka melihat pemimpin Israel sebagai penjahat perang, mengacu pada serangan musm panas lalu yang menewaskan 2.100 warga Palestina.
Aljazirah melaporkan, sekitar 3,7 juta orang turut serta dalam aksi unjuk rasa di Paris. Mereka melakukan aksi dalam rangka menghormati 17 korban penyerangan di Paris.
Kekerasan di Paris dimulai saat penyerangan kantor Charlie Hebdo, yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Peristiwa itu menewaskan 12 orang. Sementara lima orang lain saat penyerang menyandera dan polisi berjuang membebaskan sandera.
Seorang anggota senior Alqaidah di Semenanjung Arab mengklaim serangan pada Rabu. Ia mengatakan, operasi untuk membalas kehormatan Nabi Muhammad.
Sejumlah pemimpin dunia turut hadir dalam aksi unjuk rasa di Paris. Termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia bahkan sempat mendatangi sinagog yang berada di Paris, ditemani Presiden Prancis Francois Hollande.