Senin 12 Jan 2015 19:24 WIB

Menagih Janji Obama yang akan Tutup Penjara Guantanamo

Rep: C84/ Red: Julkifli Marbun
Barack Obama
Foto: EPA/Olivier Douliery
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, GUANTANAMO -- Siapa tak kenal Guantanamo Bay atau yang sering disingkat Gitmo. Fasilitas penahanan milik AS yang berada di Kuba ini sudah mendunia namanya sejak pertama kali dibuka pada 11 Januari 2002 atau empat bulan setelah serangan 11 September 2001.

Penjara Guantanamo yang pertama kali dibuka oleh Presiden AS saat itu, George W Bush pada 2002 dianggap sebagai tindakan berlebihan dalam memerangi aksi terorisme.

Penjara itu terus menimbulkan kontroversinya karena sebagian besar tahanan ditahan dalam penjara tanpa menjalani proses pengadilan sebagaimana mestinya.

Janji Presiden AS, Barack Obama, yang akan menutup penjara sejak awal ia menjabat belum terwujud.  Obama hanya terus memperbarui janji-janjinya tanpa menetapkan waktu pelaksanaannya.

Sebelum benar-benar menutup penjata Guantanamo, AS saat ini masih sebatas fokus dalam pengurangan tahanan. Pada akhir tahun lalu,  Tiga tahanan asal Yaman dan dua tahanan asal Tunisia yang telah ditahan selama lebih dari satu dekade di penjara tersebut telah dibebaskan ke negaranya, Kazakhstan.

Pemerintah AS sendiri telah membebaskan sebanyak 28 tahanan Guantanamo.

Jumlah ini merupakan jumlah yang terbesar sejak 2009 lalu. Paul Lewis, pejabat AS, mengatakan bahwa pembebasan dan pemindahan tahanan ke sejumlah negara lain akan dilanjutkan dalam beberapa pekan mendatang.

Selain lima tahanan Guantanamo yang telah dipulangkan ke  Kazakhstan, enam mantan tahanan lainnya telah dipindahkan ke Uruguay, sementara itu tujuh mantan tahanan lainnya dipindahkan dari Guantanamo pada awal November lalu.

Dari tujuh mantan tahanan itu, tiga orang dipindahkan ke Republik Georgia, dua orang ke Slowakia, satu orang ke Arab Saudi dan satu orang ke Kuwait.Hingga saat ini, masih ada sekitar 127 tahanan yang mendekam di Penjara Guantanamo.

Angka tersebut turun dari jumlah 807 tahanan pada 2003 lalu. Noor Mir dari Amnesti Internasional AS mendesak Pemerintahan Obama untuk bekerja lebih cepat dalam misinya menutup penjara tersebut.

"Sejak Guantanamo dibuka, puluhan pria terus merana di sana dengan tidak tahu kapan penahanan mereka akan berakhir," ujarnya, sebagaimana diberitakan Ahram Online, Ahad (11/1).

Meski demikian, misi Obama yang ingin menutup penjara Guantanamo terus mendapat hambatan dari Partai Republik di Kongres, yang menentang setiap tahanan dipindahkan ke AS, bahkan untuk diadili.

Sisa tahanan Yaman yang berjumlah 83 orang dipandang menimbulkan masalah terbesar untuk penutupan Guantanamo, karena situasi politik tidak stabil di Yaman.

Langkah pertama Obama, yang telah menegaskan niatnya untuk menutup penjara adalah menemukan negara yang tepat dalam menampung 59 warga Yaman yang akan dipindahkan.

"Kami sedang berusaha untuk memindahkan 59 tahanan asal Yaman secepat mungkin, mudah-mudahan tahun ini," kata seorang pejabat senior pertahanan kepada AFP.

Pejabat itu mengatakan negara-negara di Amerika Selatan, Timur Tengah dan Eropa, dalam pertimbangkan AS untuk memindahkan 59 tahanan Yaman tersebut. Pekan depan, lima warga Yaman akan dipindahkan ke dua negara yang tidak disebutkan oleh pejabat AS.

Hingga saat ini, 12 negara dilaporkan tengah membagi peran dalam menampung tahanan-tahanan dari Guantanamo. Pemerintah AS mencari negara yang akan membawa para tahanan, memperlakukan mereka dengan baik dan akan terus melakukan pemantauan.Sementara itu, Khalid Sheikh Mohammed dan empat terdakwa lainnya yang memproklamirkan diri sebagai aktor dibalik serangan 11 September tengah menunggu pengadilan militer.

Meski begitu, tidak semua tahanan akan dibebaskan dari penjara, namun pejabat AS menyatakan setidaknya jumlah tahanan bisa dikurangi hingga 40 orang.  

"Jika dia (Obama) tidak bisa membawa tahanan tersebut ke Amerika Serikat, ia harus menjaga mereka di Guantanamo," kata pengacara, David Remes, yang mewakili 18 tahanan Yaman.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement