REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ankara pada Senin (12/1).
Dalam pesannya, Erdogan menekankan pentingnya persatuan di kalangan faksi Palestina. Dia menambahkan, Turki siap melancarkan segala upaya untuk memberi sumbangan bagi perujukan Hamas dengan Fatah.
Erdogan juga mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena berani menghadiri pawai solidarits antiteror di Paris, dan menuduh dia memimpin terorisme negara terhadap rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut, yang dikeluarkan dalam taklimat di Ankara bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas, adalah serangan kata-kata paling akhir terhadap Netanyahu oleh Erdogan. Hubungan Turki, di bawah Erdogan, dengan Israel telah memburuk terus.
Dia mengatakanm nyaris tak bisa mengerti bagaimana Netanyahu berani pergi ke pawai besar pada Ahad (11/1) di ibu kota Prancis, Paris, dan mendesaknya "agar membuat perhitungan bagi anak-anak dan perempuan yang telah kau bantai".
Sementara itu, Mahmoud Abbas menyambut baik upaya Turki bagi kebaikan rakyat Palestina yang dilakukan secara bilateral dan di kancah internasional.
Abbas menyatakan rakyat Palestina bertekad untuk mendirikan Negara Merdeka dengan perbatasan pra-1967 dan beribukotakan Jerusalem. Ditambahkannya, Pemerintah Turki sedang mempertimbangkan paket baru bantuan buat rakyat Palestina.
Presiden Palestina itu juga memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dapat mengakibatkan perang agama.