REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Minuman keras abal-abal atau yang sering disebut miras oplosan menewaskan setidaknya 17 orang dan 122 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit pada Selasa (13/1). Insiden terjadi di negara bagian utara India Uttar Pradesh.
Pejabat pemerintah di Lucknow, Anil Garg mengatakan korban meminum miras campuran itu ketika sedang berkumpul pada Ahad malam. Mereka hendak menonton pertandingan kriket.
Pihak berwenang mengatakan, ada 17 orang yang dilaporkan tewas. Sementara laporan lainnya pada Selasa pagi menyebut korban tewas menjadi 22 orang. Selain itu, dokter di rumah sakit mengatakan 14 orang berada dalam kondisi kritis dan butuh alat pernapasan buatan. Beberapa orang bahkan harus kehilangan penglihatan.
''Gejala yang muncul memberi indikasi bahwa korban meminum metil alkohol,'' kata kepala Trauma Center di King George Medical College Lucknow, Dr Kausar Usman seperti dikutip AP.
Metil alkohol adalah zat berbahaya jika dicampur dengan etil alkohol karena akan bersifat racun. Campuran ini biasanya dilakukan untuk membuat minuman alkohol buatan lebih murah.
Polisi telah menangkap pemilik toko yang menjual miras abal-abal tersebut. Ia kedapatan menjual 200 ml miras buatan rumahan seharga 30 sen per botol.
Pihak berwenang distrik, R.K Pandey mengatakan mereka mendapati kontainer berisi cairan kimia dan telah membawanya ke laboratorium untuk diperiksa. Menurut dia, kematian karena meminum miras ilegal sudah sering terjadi di India.
Kebiasaan itu, kata dia, karena masyarakat miskin tidak bisa membeli miras berlisensi. Saudara dari dua orang korban, Rajesh Kumar mengatakan toko di desa Datli terkenal menjual miras murah. Menurutnya banyak konsumen dari luar daerah yang ke sana hanya untuk membeli miras.