Selasa 13 Jan 2015 17:31 WIB

Usai Insiden Charlie Hebdo, Serangan pada Muslim Prancis Meningkat

Rep: c 84/ Red: Indah Wulandari
Ribuan orang mengikuti aksi solidaritas mengenang penembakan di kantor Charlie Hebdo dengan turun ke jalanan kota Paris, Ahad malam (11/1) waktu setempat.
Foto: Reuters
Ribuan orang mengikuti aksi solidaritas mengenang penembakan di kantor Charlie Hebdo dengan turun ke jalanan kota Paris, Ahad malam (11/1) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Dewan Pusat Muslim Prancis (CFCM) melaporkan, terjadi lebih dari 50 serangan terhadap umat Muslim di negaranya setelah insiden penyerangan kantor tabloid Charlie Hebdo, pekan lalu. 

“Dari 54 serangan tersebut, 21 di antaranya terdiri dari kekerasan dengan melakukan penembakan dan granat terhadap sejumlah bangunan umat Islam. Sedangkan 33 kasus lainnya berupa ancaman,” cetus juru bicara badan monitoring CFCM Abdallah Zekri dilansir Fars News, Selasa (13/1).

Jumlah itu, menurutnya,  belum termasuk serangan yang terjadi di Paris dan sekitarnya yang ditangani oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis. Zekri berhara, aparat keamanan Prancis bisa lebih berbuat banyak untuk melindungi dan memperketat keamanan bagi warga Muslim di Prancis.

Presiden Prancis Francois Hollande, sebelumnya menyatakan bahwa serangan terhadap redaksi Charlie Hebdo tidak ada kaitannya dengan Islam. Bahkan, sejumlah pemimpin Islam telah ikut dalam aksi solidaritas dan mengutuk serangan yang dinilai tidak beragama tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement