Selasa 13 Jan 2015 18:11 WIB

Benci Tindakan Penyerang Charlie Hebdo, Wali Kota Rotterdam 'Usir' Ekstremis

Rep: c 14/ Red: Indah Wulandari
Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb saat berkunjung ke Jakarta
Foto: rnw.nl
Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb saat berkunjung ke Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,AMSTERDAM--Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi NewsHour, Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mengecam keras kalangan ekstremis yang mengatasnamakan agama yang masih tinggal di Belanda.

Bahkan, Aboutaleb yang merupakan Muslim keturunan Maroko ini sempat mengeluarkan kata-kata kasar saking geramnya pada segelintir umat Muslim yang menentang prinsip kebebasan.

“Ini sangat tidak masuk akal bahwa kalian (ekstremis) menentang kebebasan. Tapi, jika kalian tidak suka, demi Tuhan, kemasi segera barang-barang kalian dan pergi dari sini!” kata Aboutaleb dilansir International Business Times, Selasa (13/1).

Di hadapan pemirsa, ia menyatakan tidak bisa menerima alasan ada kaum Muslim yang tidak menyesuaikan diri dengan adat istiadat negeri tempatnya berdiam, Belanda. Ahmad mencontohkan dirinya, yang sejak 1976 menyelaraskan diri sepenuhnya dengan lingkungan dan nilai-nilai sosial yang berlaku di Belanda.

“Ada begitu banyak tempat di dunia ini, yang di sana kalian bisa menjadi diri sendiri, seperti tidak membunuh jurnalis atau orang tak bersalah lainnya!” ujarnya.

Wali Kota yang menjabat sejak 2008 ini mengkritik keras tindakan teroris yang menyerbu dan membunuh awak media Charlie Hebdo di Paris, Prancis, pekan lalu. Menurutnya, aksi tersebut tidak bisa dibenarkan dan berdampak luas bagi kaum Muslim lainnya.

“Ini bodoh. Lenyaplah kalian dari Belanda. Kini Muslim yang baik-baik justru terkena imbasnya,” keluh Aboutaleb.

Pada 2004, Ahmed Aboutaleb sempat mengeluarkan pernyataan senada. Menurutnya, siapapun kaum Muslim Belanda yang membuat masalah, sebaiknya hengkang sesegera mungkin.

Lebih dari setengah dari total populasi Rotterdam, Belanda, merupakan campuran dari pelbagai masyarakat multietnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement