Rabu 14 Jan 2015 08:56 WIB

Pojokkan Islam, Pakar Terorisme AS Diejek Publik Inggris (2-habis)

Rep: c14/ Red: Damanhuri Zuhri
Birmingham Central Mosque in Birmingham, England. (Illustration)
Foto: en.wikipedia.org
Birmingham Central Mosque in Birmingham, England. (Illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,

Pernyataan Emerson ini membuat kegemparan, setidaknya bagi warga Birmingham. Sebab, Emerson mengabaikan fakta kota tersebut berpenduduk multiagama dan antarelemen masyarakatnya hidup relatif damai.

Menurut sensus tahun 2011, total populasi Kota Birmingham sekitar satu juta jiwa. Sekira 46 persen dari jumlah itu merupakan umat Kristen, 22 persen Muslim, dan 19 persen mengaku tidak beragama. Orang-orang dengan pelbagai kepercayaan juga tinggal di Birmingham, Inggris.

Dewan Kota Birmingham merespons pernyataan Emerson tersebut. Melalui situs resminya, Dewan Kota menjelaskan Birmingham sesungguhnya merupakan kota percontohan bagi seluruh komunitas beragama di Inggris hidup berdampingan secara damai.

Tidak ada satu elemen masyarakat tunggal menguasai kota ini dan menyingkirkan elemen-elemen masyarakat lainnya.

Dewan Kota Birmingham lantas mengundang Fox News untuk meliput hal itu. Dalam situs resmi milik lembaga The Investigative Project on Terrorism, Emerson sudah menyatakan permintaan maaf.

“Saya sudah membuat kesalahan fatal dan karenanya saya memohon maaf…. Saya menyatakan ini dan meralat komentar saya yang lalu tentang Birmingham, kota yang indah itu,” kata Steve Emerson.

Namun, segera saja pernyataan maaf ini menuai ejekan dari pengguna media sosial. Beberapa pengguna akun Twitter menuliskan sindiran, “Fox News meminta maaf karena telah menyebut Birmingham sebagai indah,”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement