REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyusun sebuah proposal untuk menguatkan hukum keamanan siber, Rabu (14/1). Hal ini merespon aksi serangan pada beberapa akun maya milik institusi AS.
Sebelumnya, akun Twitter Pentagon dan Pusat Komando AS diretas. Sony Pictures pun sempat diretas. “Berarti kita butuh legislasi yang lebih ketat,'' kata Obama, seperti dilansir BBC.
Proposal tersebut akan segera diserahkan pada Kongres. Obama sebelumnya juga pernah menyampaikan draft terkait keamanan siber namun mendapat cekalan dari kampanye kebebasan sipil.
''Ancaman siber adalah bahaya yang terus berkembang dan darurat,'' kata dia.
Pemerintahan Obama terus menghadapi serangan privasi seperti pengintaian dan bocornya koleksi data. Menurutnya, kondisi tersebut telah mengganggu masalah perdagangan.
Maka, ada indikasi kali ini Kongres yang didominasi Republik akan meloloskan hukum baru tersebut. ''Kita harus fokus pada apa yang menganggu kita,'' kata Obama.
Ia mengusulkan legislasi yang akan meningkatkan koneksi antara pemerintah dan sektor pribadi terkait ancaman siber. Legislasi ini juga akan memperbaharui hukuman bagi para kriminal yang bermain-main di dunia maya.