REPUBLIKA.CO.ID,SHANGHAI--Polisi di Shanghai menahan 10 warga Turki yang diduga memasok paspor palsu bagi etnis Uighur di Xinjiang, Rabu (14/1).
Ratusan orang tewas di Xinjiang dalam kekerasan dua tahun terakhir antara Muslim Uighur dan etnis Han Cina. Sebanyak 11 orang lain, termasuk sembilan terduga pelaku teror Xinjiang juga ditahan November lalu saat mencoba keluar dari Cina.
Mereka mengaku membayar 9.700 dolar AS untuk paspor palsu Turki, seperti dilaporkan surat kabar pemerintah Global Times. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus tersebut. Namun, dalam konferensi pers dia mengatakan laporan itu akurat.
"Memerangi imigrasi ilegal adalah keinginan komunitas internasional. Posisi pemerintah Cina konsisten, begitu juga dengan advokat pemerintah. Kami bersedia bekerja sama erat dengan komunitas internasional mengenai isu ini," ujar Hong, Rabu (14/1).
Kedutaan besar Turki di Beijing tidak menjawab permintaan informasi kasus tersebut.
Oktober lalu, pihak berwenang Malaysia menahan 155 Uighur di Kuala Lumpur yang membawa pasor Turki yang diduga palsu.