Rabu 14 Jan 2015 18:09 WIB

Tony Abbott Suka Edisi Baru Majalah Charlie Hebdo

Rep: cr02/ Red: Ilham
PM Australia, Tony Abbott.
Foto: AP
PM Australia, Tony Abbott.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA-- Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, dirinya lebih suka dengan edisi terbaru majalah satir Charlie Hebdo yang terbit hari ini. Menurutnya, sampul majalah tersebut kini melambangkan semangat pemaafan.

Majalah satir Charlie Hebdo kini kembali memuat kartun Nabi Muhammad, Rabu (14/1). Dalam sebuah tajuk dalam majalah tersebut tertulis "semua dimaafkan" dengan penggambaran Nabi Muhammad tengah membawa sebuah poster bertuliskan "Saya Charlie". Tony Abbott pun sangat menyukai sampul majalah Charlie Hebdo tersebut.

"Kini, saya lebih menyukai kartun yang itu. Walaupun, saya tidak begitu yakin apakah semua orang menyukainya," kata Abbott seperti dikutip the Telegraph

Sampul yang terpasang di edisi khusus kali ini sekaligus dicetak untuk memperingati peristiwa penembakan yang menimpa Charlie Hebdo satu pekan lalu.  "Semangat pemaafan adalah apa yang lebih kita butuhkan di dunia yang modern dan penuh kebencian ini," kata Abbott. 

Hari ini, Charlie Hebdo menerbitkan sebanyak satu juta eksemplar dengan sampul depan kartun Nabi Muhammad. Namun, untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi, mereka telah menyiapkan untuk menerbitkan dua juta eksemplar lainnya. 

Pada edisi khusus ini, majalah Charlie Hebdo dicetak dalam 16 bahasa yang berbeda di seluruh dunia. Tetapi, Charlie Hebdo edisi khusus kali ini tidak akan diterbitkan di Australia. Hal itu sesuai dengan UU Diskriminasi Rasial yang berlaku di sana. Bagi Australia, ilegal hukumnya untuk menyebarluaskan sesuatu yang bersifat menghina, menyinggung atau mempermalukan orang lain karena ras mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement