Kamis 15 Jan 2015 00:00 WIB

Obama Tolak Gunakan Label

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Barack Obama
Foto: VOA
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa ia menolak untuk menggunakan label "Islam Radikal". Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengemukakan alasannya pada Selasa kemarin (13/1).

"Mereka adalah individual-individual yang merupakan teroris," jelas Earnest pada NPR dikutip dari laman Townhall.com.

Earnest menjelaskan para pelaku teroris menggunakan pandangannya yang menyimpang tentang Islam untuk menjustifikasi perbuatan mereka. Karena apa yang mereka lakukan bukanlah ajaran Islam yang sesungguhnya, maka Gedung Putih menolak untuk menyebut teroris tersebut sebagai Islam radikal.

Mereka memilih untuk menyebut mereka sebagai teroris  sesuai dengan tindakan yang mereka lakukan. Maka dari itu, Gedung Putih juga menyatakan pihaknya tidak sejalan dengan Presiden Prancis Francois Hollande yang menyatakan bahwa Prancis sedang dalam peperangan dengan Islam radikal.

Gedung Putih tidak setuju jika Presiden Prancis menamai pelaku terorisme tersebut dengan menggunakan nama Islam. Ada beberapa pertimbangan mengapa Gedung Putih tidak mau mengasosiasikan teroris dengan paham Islam.

Pertama, jelas Earnest, adalah karena akurasi. Ia menjelaskan para pelaku merupakan individu-individu yang melakukan aksi terorisme. Kemudian, para individu ini coba menjustivikasi aksi teror mereka dengan menggunakan nama Islam atas dasar pemikiran mereka yang menyimpang. Karena itu, tidak tepat jika menggunakan kata "Islam" dalam memberikan label kepada teroris.

Alasan kedua mengapa Gedung Putih menolak istilah Radikal Islam adalah karena terorisme merupakan aksi yang dikecam oleh para pemimpin Islam. Berdasarkan dua pertimbangan itulah Gedung Putih merasa penggunaan label "Islam Radikal" tidak akurat dalam mendeskripsikan apa yang sebenarnya terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement